Temu Bruder Muda dan Postulan-Novis FIC

Temu Bruder Muda dan Postulan-Novis FIC

TPPBM (Tim Pemantap Panggilan Bruder Muda) kembali menyelenggarakan Temu Bruder Muda dan Frater  FIC di SMP Pangudi Luhur Ambarawa pada 18–19 Oktober 2025 dengan tema “Menghidupi Identitas FIC: Sehati Sejiwa, Membentuk Komunitas.” Kegiatan dua hari ini menjadi ruang berharga bagi para bruder muda dan frater untuk memperdalam semangat hidup berkomunitas dan meneguhkan kembali panggilan religius mereka dalam terang spiritualitas FIC. Dalam sambutan pembuka, Br. Albertus Suwarto, FIC menjelaskan tujuan dan arti pentingnya pertemuan Bruder Muda dan Frater yang telah menjadi tradisi di Kongregasi FIC Provinsi Indonesia. Ia mengingatkan bahwa kesetiaan dalam hidup membiara tumbuh dari hal-hal sederhana, kehadiran, kepedulian, dan semangat melayani sesama saudara dalam komunitas.

 

Rangkaian kegiatan diisi dengan doa bersama, dinamika kelompok, refleksi rohani, dan rekreasi kebersamaan. Sesi pendalaman oleh Br. Fransiskus Xaverius Djiya Atmadja, FIC. Beliau mensharingkan pengalaman hidup panggilannya sebagai Bruder FIC. Beliau menyampaikan dalam hidup berkomunitas perlu mengembangkan sikap memahami dan menerima sesama anggota komunitas, berusaha berkontribusi pada komunitas, tahu diri dan tahu batas. Selain itu juga selalu pasrah pada Tuhan, percaya pada Tuhan bahwa akan selalu menguatkan dan melindungi kita. Ia menekankan kepekaan dalam membangun komunitas, yang mana komunitas sebagai rumah iman dan kasih, tempat setiap bruder saling meneguhkan dan bertumbuh bersama.

 

Suasana penuh sukacita juga mewarnai kegiatan outbond persaudaraan, yang mempererat relasi lintas angkatan dan menumbuhkan keakraban di antara para peserta. Menutup pertemuan, seluruh peserta melaksanakan ziarah ke Gua Maria Rosa Mistika Tuntang sebagai ungkapan syukur dan penyerahan diri kepada perlindungan Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda, Bunda Kongregasi FIC. Temu Bruder Muda dan Frater 2025 menjadi pengalaman iman yang memperdalam semangat persaudaraan dan kesetiaan panggilan, sekaligus meneguhkan tekad untuk menghidupi identitas FIC secara nyata, sehati sejiwa dalam komunitas, sederhana dalam pelayanan, dan setia dalam kasih Kristus.